Minggu, 27 November 2011

Tugas Kelas IX Bl 1 dan IX Bl 2 : Menulis Karya Tulis Sederhana

Menulis Karya Ilmiah Sederhana dengan Menggunakan Berbagai Sumber

Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang sangat penting. Dengan menguasai keterampilan tersebut, kamu dapat menuangkan apa yang kamu pikirkan dalam bentuk tulisan. Selain itu, kamu juga dapat mengemukakan gagasan dan argumentasi kamu dalam bentuk tulisan yang sederhana sehingga dapat dibaca orang lain. Dalam pembelajaran ini, kamu akan berlatih menulis karya ilmiah sederhana dengan menggunakan berbagai sumber acuan dan teori untuk mendukung pendapat dan argumentasi kamu.
1. Mengamati peristiwa berita runtuhnya  Jembatan Kartanegara atau kerusakan lingkungan disebabkan penambangan  Batu Bara, iligal logging dan Mengemukakan Pendapat dan Argumentasi
Bila kita membaca, menonton televisi, atau menyaksikan keadaan lingkungan di sekitar, sering kita melihat keadaan lingkungan yang sangat memprihatinkan. Misalnya, penggundulan hutan, rusaknya hutan lindung, rumah-rumah kumuh, sampah, bencana banjir, runtuhnya Jembatan Kartanegara dan sebagainya. Melihat itu semua, tentu ada sesuatu yang ingin kita ungkapkan secara tertulis. Mungkin ide, pendapat, atau pemecahan masalah! Nah, itu semua dapat kita tulis.
Amatilah kejadian atau peristiwa runtuhnya Jembatan Kartanegara! Kesan apa yang kamu peroleh?
Dengan mengamati peristiwa melihat langsung atau menoton berita di telivisi atau membaca di koran  tentu kamu dapat mengidentifikasi apa yang dilukiskan dalam peristiwa  tersebut. Kemukakan pendapatmu tentang keadaan lingkungan yang dilukiskan pada peristiwa tersebut! Diskusikan dengan teman di dekatmu tentang apa yang terjadi dalam peristiwa itu! Tuliskan pendapat yang disertai alasan (argumen) mengenai keadaan lingkungan yang terdapat dalam peristiwa  tersebut dalam bentuk karya tulis sederhana!

Sebelum kamu menyusun sebuah karya ilmiah sederhana , terlebih dahulu kamu harus mengetahui sistematika dan menyusun kerangkanya. Secara garis besar sistematika karya ilmiah minimal terdiri atas pendahuluan, isi, penutup, dan daftar pustaka. Adapun fungsi kerangka karangan adalah sebagai pemandu pada saat kamu akan menyusun sebuah karangan yang utuh. Untuk dapat menyusun kerangka karangan perhatikan langkah-langkah berikut!
a. Tuliskan pendapatmu secara berurutan!
b. Tentukan topik! Kemaslah judul itu dalam pernyataan yang menarik!
c. Gunakan buku sumber untuk mendukung pendapat atau argumenmu dari berbagai sumber (majalah,  
    koran, buku pelajaran, buku bacaan, atau pendapat orang)
d. Identifikasilah hal-hal yang mendukung masalah yang akan kamu bahas!
e. Klasifikasikan masalah tersebut secara berurutan!
f. Susunlah sebuah kerangka karangan!

Senin, 21 November 2011

Tugas Kelas IX BL 1 dan 2 Pesan dalam Ceramah atau Pidato

Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
Pertama-tama kami panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita sekalian sehingga pada kesempatan ini kita dapat bersama-sama berkumpul dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional.
Bapak/Ibu guru yang saya hormati dan anak-anak sekalian yang berbahagia.
Dalam memperingati Hari Anak Nasional kali ini, perlu kita renungkan kembali apa yang telah tersirat dalam GBHN tentang Pembinaan Anak dan Remaja, bahwa pembinaan anak sebagai generasi penerus bangsa harus dilakukan sedini mungkin di lingkungan keluarga dan pembinaan tersebut harus dimulai sejak anak masih dalam kandungan ibu, masa bayi dan balita, anak usia sekolah dan remaja, melalui peningkatan kualitas kesehatan ibu dan anak, peningkatan mutu gizi, peletakan dasar-dasar kepribadian, kecerdasan, dan sosial, penumbuhan kesadaran akan hidup sehat, pembiasaan awal dalam berperilaku kehidupan beragama dan berbudi luhur, serta peningkatan kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan. Oleh karena itu, sudah selayaknya apabila anak menjadi pusat perhatian dalam pembangunan bangsa dan diarahkan untuk menumbuhkembangkan kesehatan jasmani, rohani, dan sikap sosialnya secara optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Dengan demikian, mereka akan dapat menjadi warga negara dan anggota masyarakat yang berkesanggupan untuk mencapai tingkat kehidupan yang layak, sehat, bahagia, serta sejahtera lahir dan batin dalam masyarakat yang aktif membangun.
Bapak/Ibu guru dan anak-anak yang berbahagia.
Untuk mewujudkan cita-cita menyejahterakan anak Indonesia, sebagaimana yang telah dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia pada acara peringatan Hari Anak Nasional, perlu diupayakan dan diwujudkan agar hak-hak anak, baik dari aspek kelangsungan hidup maupun perkembangan dan perlindungan anak sebagai tunas bangsa dapat dipenuhi sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila dan UUD 1945.
Harus kita akui bahwa selama ini perhatian pemerintah terhadap pembangunan sektor pendidikan cukup besar. Hal ini antara lain telah dicanangkan Program Wajib Belajar 9 Tahun, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam menyongsong pembangunan jangka panjang dan kehidupan global. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan kegiatan pembinaan anak secara terencana, terarah, terpadu, dan berkesinambungan sebagai bagian dari upaya pengembangan sumber daya manusia Indonesia secara keseluruhan.
Untuk itu, saya berpesan kepada anak-anakku tercinta.
Belajarlah dengan tekun, disiplin, kreatif, dan tumbuhkan rasa percaya diri dan sikap hidup mandiri yang nantinya di masa mendatang kalian menjadi harapan untuk menerima estafet kepemimpinan bangsa tercinta ini.
Di samping itu, saya harapkan pula kepada semua Bapak/Ibu guru agar selalu perperan aktif dalam mewujudkan lingkungan yang saling Asih-Asah-Asuh untuk mengantar anak menghadapi era globalisasi agar mereka memiliki ketangguhan dan kemandirian.
Akhirnya, dengan peringatan Hari Anak Nasional, dengan tema “Saya Anak Indonesia“ dan subtema “Anak Indonesia Sehat dan Bahagia” diharapkan agar masyarakat dan para orang tua dapat memberikan kesempatan pada setiap anak untuk hidup sehat, bahagia, bergembira, dan menikmati keberadaannya sebagai seorang anak yang memiliki masa depan yang lebih cerah.
Semoga Tuhan yang Maha Esa memberkahi kita semua. Amin.
Wabilahitaufikwalhidayah,
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Setelah kamu mencatat hal-hal pokok yang terdapat dalam pidato tersebut, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini!
(1) Dalam peristiwa apa pidato itu disampaikan ?
(2) Siapakah yang menjadi sasaran pidato itu ?
(3) Kapan pidato itu dilakukan ?
(4) Menurutmu apakah harapan Kepala Dinas dalam pidatonya tersebut ?
(5) Diskusikan dalam kelompok topik pidato tersebut!
(6) Setujukah kamu dengan isi pidato itu, berilah alasannya!


 Mengenali Ciri Pesan
Tentunya dalam kehidupanmu kamu sering mendapat pesan/nasihat yang dapat saja terselip dalam pidato/ceramah/khotbah. Dari siapa saja kamu mendapat pesan/nasihat? Amati pesan berikut!

Jangan berdua-duaan!
Karena itu berbahaya.
Jaga diri baik-baik! Jangan mudah tergoda
kenikmatan sesaat tetapi menghancurkan
dunia akhirat!
Hati-hatilah memilih teman!
Teman bisa membuat kamu jadi baik
atau malah menjerumuskan.
Tuhan saja mau memaafkan kesalahan
hambanya betapa pun besarnya kesalahan itu.
Mengapa kita manusia tidak mau memaafkan?
Belajar dengan SKS (sistem kebut semalam)
tidak banyak berguna. Mana bisa satu malam
dapat mencerna semua materi?
Bisa-bisa malah sakit waktu ujian.
Cintailah cinta agar hidup
lebih bermakna!
Jangan main api, bisa terbakar nanti!
Pergi ke dunia lepas anakku sayang
Pergi ke hidup bebas
Selama angin masih buritan
dan matahari pagi menyinar daun-daunan
dalam rimba padang hijau

Diskusikan dengan temanmu hal-hal berikut!
a. Apa saja isi nasihat/pesan yang ada dalam contoh tersebut?
b. Dari contoh tersebut, kelompokkan pesan yang bersifat langsung dan pesan yang bersifat tidak langsung!
c. Jelaskan ciri pesan yang bersifat langsung/tidak langsung ditinjau dari bentuk bahasanya!

Kamis, 17 November 2011

TUGAS KELAS VII BL 10 MENENTUKAN IDE POKOK DALAM PARAGRAF

Bacalah wacana berikut lalu tentukan gagasan utama tiap paragraf!
                                            
                Televisi Sekolah Pasti Asyik Banget

           Media informasi dan komunikasi SMP dan SMA adalah majalah dinding,
koran, dan majalah atau paling top, ya, radio sekolah. Sekolah yang mempunyai
stasiun televisi, meski cuma laboratorium, masih jarang sekali. Apalagi sampai
memproduksi acara televisi sendiri, lalu mengudara di lingkup sekolah.
           Sejumlah perguruan tinggi dan sekolah menengah atas, terutama yang
mempunyai jurusan ilmu komunikasi dan broadcasting, biasanya mempunyai
laboratorium televisi. Universitas Dian Nuswantoro Semarang, misalnya
mempunyai TiviKu. Dulu teve kampus, kini menjadi teve komersial. Jurusan
          Komunikasi Undip, SMK Grafika, SMK 1 Kendal, dan SMK Pati juga
mempunyai laboratorium televisi. Karena laboratorium, maka hanya dipakai
sebatas untuk praktik, belum digarap serius untuk mengudara secara rutin.
          Adapun SMP Labschool Rawamangun, Jakarta sudah menggarap secara
serius televisi sekolah yang diberi nama Labs TV. Langkah sekolah di kompleks
Unversitas Negeri Jakarta (UNJ) itu layak diikuti sekolah lain. Januari lalu, Labs
TV uji coba siaran. Liputan para siswa yang sudah diedit, ditayangkan, dan
ditonton guru serta siswa lewat layar televisi di berbagai ruangan di sekolah.
         Kru Labs TV adalah para siswa yang mengikuti ekskul broadcast. Semua
proses produksi (wawancara, liputan, dan pengeditan) dilakukan siswa. Yang
menjadi presenter pun mereka.
         Siaran Labs TV tidak sebatas siaran tunda tapi juga liputan langsung,
wawancara dengan kepala sekolah, ketua OSIS, dan orang tua siswa. Sesekali
materi acara diselingi siaran musik.
         Materi acara berhubungan dengan aktivitas sekolah seperti info sekolah,
pesan dari kepala sekolah, atau bincang-bincang dengan sejumlah narasumber.
Seperti yang diberitakan Republika Online, para siswa yang terlibat dalam
produksi sangat antusias. Murid dan guru yang menyaksikan juga tidak kalah
semangat. Mereka berkerumun di dekat televisi, memelototi acara demi acara.
         Ketua OSIS SMP Labschool, Iqbal Jordy Purwanto, mengatakan bahwa kru
yang terlibat dalam produksi acara mendapat banyak pengalaman. Salah seorang
siswa yang menjadi reporter, Adrian, sependapat. Dia bangga bisa mewawancara
orang terkenal seperti Butet Kartaredjasa, Dhea Ananda, dan Dwi Andhika.
          Oh iya, kerja para siswa itu didampingi pekerja televisi profesional. Mereka
memakai peralatan stasiun televisi sungguhan, bukan handycam. Sebelum terjun
ke lapangan, mereka sudah dibekali pengetahuan praktis dunia pertelevisian.
                                                 Suara Merdeka, 8 April 2007 (dengan pengubahan)