Kamis, 23 Februari 2012

Tugas VII BL 10

Wawancara adalah percakapan dalam bentuk tanya jawab. Dalam situasi formal, orang yang diwawancarai adalah orang yang berprestasi, ahli, tokoh masyarakat, artis atau seseorang yang memiliki keistimewaan tertentu.

Tidak jarang sebuah berita atau informasi penting didapatkan dari wawancara. Informasi dari hasil wawancara dapat disampaikan kepada pihak lain dalam bentuk cerita atau narasi. Dalam bentuk narasi, informasi lebih mudah diserap oleh pembaca atau pendengar. Dengan demikian, kemampuan mengubah teks wawancara menjadi bentuk narasi penting untuk dikuasai.

1.   Menemukan Perbedaan Wawancara dengan Narasi

Perhatikan Teks Wawancara Berikut ini!

Keke, reporter majalah sekolah, mewancarai Jabier, siswa terpandai di sekolahnya. Berikut hasil petikan wawancaranya.

Keke     :   Jabier dapat peringkat satu lagi, ya? Jabier   :   Ya, begitulah, Alhamdulillah.
Keke     :   Bagaimana perasaanmu, Bir? Jabier   :   Tentu saja senang dan bangga.

Keke     :   Bagaimana, sih, resepnya agar bisa juara? Berapa jam lama belajar dalam sehari?
Jabier   :   Ya,  tidak banyak, paling hanya tiga jam. Tetapi, itu rutin kulakukan, kecuali hari Sabtu dan Minggu.


Wawancara di atas dapat  diubah menjadi bentuk narasi atau cerita seperti berikut ini.

Jabier berhasil menempati posisi peringkat satu lagi. Ia senang dan bangga dengan prestasi yang diraih. Banyak cara yang dilakukan untuk meraih prestasinya itu. Setiap  hari ia belajar selama kurang lebih tiga jam. Hal itu dilakukannya dengan rutin. Dengan belajar secara rutin, ilmu yang diperoleh semakin banyak, seperti peribahasa "sedikit demi sedikit, lama- lama menjadi bukit."


Bentuklah kelompok yang terdiri atas lima orang. Diskusikan dalam kelompokmu perbedaan antara teks wawancara dengan teks cerita di atas!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar