‘Untuk Kita Renungkan’
KARYA. EBIET G. ADE
Kita mesti telanjang dan benar-benar
bersih
Suci lahir dan di dalam batin
Tengoklah
ke dalam sebelum bicara
Singkirkan
debu yang masih melekat
Oh…ho…ho… Singkirkan debu yang masih
melekat
Du du du du du….. du du du du… Oo..
Ooo..Oo..ho….
Anugrah
dan bencana adalah kehendak-Nya
Kita
mesti tabah menjalani
Hanya
cambuk kecil agar kita sadar
Adalah
Dia di atas segalanya
Oh…ho…ho…
Adalah Dia di atas segalanya.
Anak menjerit-jerit, rasa panas
membakar
Lahar dan badai menyapu bersih
Ini bukan
hukuman , hanya satu isyarat
bahwa kita mesti banyak berbenah
memang bila kita kaji lebih jauh
dalam kekalutan, masih banyak tangan
yang tega berbuat nista. Oh…ho…ho…
Tuhan
pasti telah memperhitungkan
Amal
dan dosa yang kita perbuat
Ke
manakah lagi kita kan sembunyi
Hanya
kepada-Nya kita kembali
Tak
ada yang bakal bisa menjawab
Mari
hanya sujud pada-Nya
Du
du du du du….. du du du du… Oo.. Ooo..Oo..ho….
Kita mesti berjuang memerangi diri
Bercermin
dan banyaklah bercermin
Tuhan ada di sini di dalam dada ini
Berusahalah agar Dia tersenyum
Oh…ho…ho. Berusahalah agar Dia
tersenyum
Makna
:
Larik 1
Semestinya kita jujur
pada diri sendiri, apa adanya, tiada yang disembunyikan, tidak munafik seperti
layaknya seorang bayi dilahirkan. Masih dalam keadaan suci, belum terpapar oleh
dusta dan berbagai sifat tidak terpuji lainya. Kita semestinya tidaklah asal
bicara. Berlaku bagai orang suci, tiada kesalahan. Pikirkan baik-baik sebelum
berkata, berhati-hati dalam membuat pernyataan. Jangan lain diucapkan, lain di
hati, berbeda pula dengan tingkah laku. Semestinya apa yang kita katakan
haruslah sesuai dengan tindakan, konsisten, berusaha semaksimal mungkin
menjadikan diri menjadi manusia yang lebih baik dengan meninggalkan segala hal
yang merugikan orang lain maupun diri sendiri. Taat dan patuh terhadap perintah
Tuhan.
Larik 2
Anugerah dan bencana
adalah hak mutlak Tuhan. Segala yang terjadi haruslah diterima dengan tabah.
Segala kenikmatan dan kesenangan hidup sering membuat manusia lupa, tidak
pandai bersyukur, menganggap semua kenikmatan yang kita peroleh melulu karena
kehebatan dan kemampuan dirinya, bukan karena Tuhan. Padahal segala yang ada
didunia adalah milik Tuhan, kuasa Tuhan. Segala yang manusia miliki
adalah karena kasih Tuhan. Namun tidak jarang manusia menjadi sombong,
egois, dan tamak. Maka, kita sering dingatkan melalui berbagai cobaan dan
bencana yang sebenarnya adalah media Tuhan untuk menegur atas segala
penyimpangan yang kita buat untuk segera kembali pada ajaran Tuhan. Tuhan Yang
Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Larik 3
Ketika bencana melanda,
maka semua merasakan dampaknya, tidak terkecuali mereka yang tidak berdosa.
Harta benda bahkan nyawapun menjadi binasa. Namun, dalam keadaan yang sangat
menderita itu, tetap saja ada manusia yang masih tega berbuat curang, menambah
penderitaan orang lain. Tetapi Tuhan Maha Melihat. Ia pasti akan membalas
segala perbuatan manusia, baik perbuatan baik maupun perbuatan buruk. Manusia
tidak akan bisa kabur dari hukum Tuhan. Tinggal menunggu waktu. Maka sebaiknya
bersegeralah bertobat.
Larik 4
Hidup memang penuh
godaan. Kita harus berusaha sekeras mungkin untuk melawan godaan tersebut.
Sesungguhnya Tuhan itu sangat dekat. Tuhan ada pada setiap jiwa manusia. Tuhan
selalu ada dalam setiap langkah manusia. Manusia senantiasa dalam pengawasan
Tuhan. Sebaiknyalah manusia hidup dalam tuntunan Tuhan agar Tuhan dengan senang
hati dan senantiasa mencurahkan rahmad-Nya kepada kita.
KESIMPULAN :
Lirik lagu “ Untuk Kita
Renungkan” karya Ebiet G. Ade mengingatkan kita untuk benar-benar merenungkan
dan menginstropeksikan diri atas dosa yang kita perbuat dalam kehidupan
sehari-hari. Musibah serta bencana yang terjadi di dunia ini tidak lain untuk
membuat kita sadar bahwa sudah banyak kesalahan yang telah kita perbuat. Tuhan
menginginkan kita agar sadar dan bertaubat, kembali ke jalan yang benar, dan
hidup menjadi lebih baik dan benar. Tuhan ingin manusia menjalankan
setiap perintah-Nya dan menjauhi setiap larangan-Nya. Tuhan di atas segalanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar