Minggu, 10 Februari 2013

SYAIR LAGU

‘Untuk Kita Renungkan’


KARYA. EBIET  G. ADE



Kita mesti telanjang dan benar-benar bersih
Suci lahir dan di dalam batin
Tengoklah ke dalam sebelum bicara
Singkirkan debu yang masih melekat
Oh…ho…ho… Singkirkan debu yang masih melekat
Du du du du du….. du du du du… Oo.. Ooo..Oo..ho….
Anugrah dan bencana adalah kehendak-Nya
Kita mesti tabah menjalani
Hanya cambuk kecil agar kita sadar
Adalah Dia di atas segalanya
Oh…ho…ho… Adalah Dia di atas segalanya.
Anak menjerit-jerit, rasa panas membakar
Lahar dan badai menyapu bersih
Ini bukan hukuman , hanya satu isyarat
bahwa kita mesti banyak berbenah
memang bila kita kaji lebih jauh
dalam kekalutan, masih banyak tangan
yang tega berbuat nista. Oh…ho…ho…
Tuhan pasti telah memperhitungkan
Amal dan dosa yang kita perbuat
Ke manakah lagi kita kan sembunyi
Hanya kepada-Nya kita kembali
Tak ada yang bakal bisa menjawab
Mari hanya sujud pada-Nya
Du du du du du….. du du du du… Oo.. Ooo..Oo..ho….
Kita mesti berjuang memerangi diri
Bercermin dan banyaklah bercermin
Tuhan ada di sini di dalam dada ini
Berusahalah agar Dia tersenyum
Oh…ho…ho. Berusahalah agar Dia tersenyum


Makna :
Larik 1
Semestinya kita jujur pada diri sendiri, apa adanya, tiada yang disembunyikan, tidak munafik seperti layaknya seorang bayi dilahirkan. Masih dalam keadaan suci, belum terpapar oleh dusta dan berbagai sifat tidak terpuji lainya. Kita semestinya tidaklah asal bicara. Berlaku bagai orang suci, tiada kesalahan. Pikirkan baik-baik sebelum berkata, berhati-hati dalam membuat pernyataan. Jangan lain diucapkan, lain di hati, berbeda pula dengan tingkah laku. Semestinya apa yang kita katakan haruslah sesuai dengan tindakan, konsisten, berusaha semaksimal mungkin menjadikan diri menjadi manusia yang lebih baik dengan meninggalkan segala hal yang merugikan orang lain maupun diri sendiri. Taat dan patuh terhadap perintah Tuhan.

Larik 2
Anugerah dan bencana adalah hak mutlak Tuhan. Segala yang terjadi haruslah diterima dengan tabah. Segala kenikmatan dan kesenangan hidup sering membuat manusia lupa, tidak pandai bersyukur, menganggap semua kenikmatan yang kita peroleh melulu karena kehebatan dan kemampuan dirinya, bukan karena Tuhan. Padahal segala yang ada didunia adalah milik Tuhan, kuasa Tuhan. Segala yang manusia miliki  adalah karena kasih Tuhan. Namun tidak jarang manusia menjadi sombong, egois, dan tamak. Maka, kita sering dingatkan melalui berbagai cobaan dan bencana yang sebenarnya adalah media Tuhan untuk menegur atas segala penyimpangan yang kita buat untuk segera kembali pada ajaran Tuhan. Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Larik 3
Ketika bencana melanda, maka semua merasakan dampaknya, tidak terkecuali mereka yang tidak berdosa. Harta benda bahkan nyawapun menjadi binasa. Namun, dalam keadaan yang sangat menderita itu, tetap saja ada manusia yang masih tega berbuat curang, menambah penderitaan orang lain. Tetapi Tuhan Maha Melihat. Ia pasti akan membalas segala perbuatan manusia, baik perbuatan baik maupun perbuatan buruk. Manusia tidak akan bisa kabur dari hukum Tuhan. Tinggal menunggu waktu. Maka sebaiknya bersegeralah bertobat.

Larik 4
Hidup memang penuh godaan. Kita harus berusaha sekeras mungkin untuk melawan godaan tersebut. Sesungguhnya Tuhan itu sangat dekat. Tuhan ada pada setiap jiwa manusia. Tuhan selalu ada dalam setiap langkah manusia. Manusia senantiasa dalam pengawasan Tuhan. Sebaiknyalah manusia hidup dalam tuntunan Tuhan agar Tuhan dengan senang hati dan senantiasa mencurahkan rahmad-Nya kepada kita.

KESIMPULAN :
Lirik lagu “ Untuk Kita Renungkan” karya Ebiet G. Ade mengingatkan kita untuk benar-benar merenungkan dan menginstropeksikan diri atas dosa yang kita perbuat dalam kehidupan sehari-hari. Musibah serta bencana yang terjadi di dunia ini tidak lain untuk membuat kita sadar bahwa sudah banyak kesalahan yang telah kita perbuat. Tuhan menginginkan kita agar sadar dan bertaubat, kembali ke jalan yang benar, dan hidup menjadi lebih baik dan benar. Tuhan  ingin manusia menjalankan setiap perintah-Nya dan menjauhi setiap larangan-Nya. Tuhan di atas segalanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar